Senin, 31 Maret 2014

bentuk bentuk surat

bentuk bentuk surat

Dibawah ini merupakan contoh dari bentuk-bentuk surat. Bentuk-bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain itu bentuk-bentuk surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang berbeda dengan bentuk suraqt yang lainnya. Dibawah ini contoh bentuk-bentuk suratnya : 1. Bagian-bagian Surat Resmi Surat Resmi merupakan surat yang sering digunakan dalam kedinasan, keorganisasian, lembaga-lembaga instansi, maupun pekerjaan. Surat ini dikatergorikan paling umum di gunakan dalam kehidupan sehari-hari jika sedang berurusan dengan instansi atau kelembagaan tertentu. Bagian-bagian surat dari bentuk bagian-bagian surat resmi : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Hal tentang Surat 5. Lampiran 6. Surat yang di tujukan 7. Salam pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial a. Kepala Surat (Instansi Surat) b. Leher Surat (Identitas Surat) c. Tubuh Surat (Penjelasan Isi Surat) d. Kaki Surat (Sumber Surat) 2. Bentuk Resmi (Official Style) Bentuk Resmi merupakan salah satu bentuk surat dari bagian-bagian surat resmi. Fungsional dan Tujuan surat ini sama dengan bagian-bagian surat resmi. Namuhn jangan loupa untuk membuat surat resmi selalu perhatikan garis tengah agar surat resmi tersebut terlihat rapih dan di terima oleh instansi atau lembaga karena surat resmi ini sifatnya tidak main-main. Bagian-bagian surat dari Bentuk Resmi : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 3. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) merupakan bentuk surat dimana Leher Surat, Tubuh Surat, dan Kaki Surat tidak membentuk sebuah paragraph melainkan membentuk sebuah blok penuh dari kiri hingga kanan. Namun susunan atau struktur surat masih tetap berlaku dalam surat tersebut. Dalam pengetikan surat ini biasanya dimulai dari pasak garis pinggir kiri. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 4. Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) merupakan bentuk surat yang memiliki posisi kanan pada tanggal dan salam penutup. Bentuk surat ini sama saja halnya dengan Bentuk Lurus Penuh namun yang membedakan hanyalah tanggal dan salam penutup berada pada posisi kanan, baik dalam penulisan, pengetikan maupun strukturalnya. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 5. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) merupakan bentuk surat dimana semua bagian surat, kecuali isi surat, diketika sama seperti bentuk lurus. Setiap akhir alinea baru diketik sesudah 5 ketukan dari pasak garis pinggir kiri. Biasanya bentuk surat ini suka ada dalam surat undangan pernikahan. Bagian-bagian surat dari Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 6. Bentuk Sederhana (Simplified Style) Bentuk Sederhana (Simplified Style) merupakan bentuk surat yang hampir mirip dengan Bentuk Lurus Penuh namun hanya saja tanpa ada salam pembuka dan salam penutup. Biasanya surat ini di tujukan kepada orang-orang yang sedang bekerja di perusahaan itu. Terkadang penulisan Surat Bentuk Sederhana ini sangatlah simple tanpa perlu memandang kerapihan dan keteraturan. Bagian-bagian surat dari Bentuk Sederhana (Simplified Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 7. Bentuk Lekuk (Indented Style) Bentuk Lekuk (Indented Style) merupakan bentuk surat dimana surat yang di tujukan memiliki alinea formasi baris berbentuk tangga turun. Bentuk Lekuk ini biasanya memiliki alinea paragraf yang melekuk sehingga tidak terlihat rapih namun terlihat terstruktur terutama pada bagian Surat yang di tujukan bentuk formasi alineanya seperti tangga kebawah. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lekuk (Indented Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran/Hal 5. Hal/Lampiran 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 8. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) merupakan bentuk surat dimana Tubuh Surat memiliki alinea yang menggantung. Maksud dari alinea menggantung adalah setelah alinea baru, baris berikutnya masuk lima spasi. Jadi setelah alinea pertama, alinea berikutnya harus diberikan spasi sekitar 5 spasi. Biasanya bentuk surat ini ada pada kedinasan tertentu. Bagian-bagian surat dari Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran/Hal 5. Hal/Lampiran 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 9. Bentuk Lurus Dengan Perihal atau "Pokok Surat" (Subject Notice) Bentuk Lurus Dengan Perihal atau "Pokok Surat" (Subject Notice) merupakan bentuk surat dimana Pokok Surat terletak ditengah setelah Salam Pembukaan. Bentuk surat seperti ini di buat agar orang yang membacanya terfokus terhadap Pokok Surat pada surat tersebut. Jadi diletakan di tengah setelah Salam Pembukaan. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Dengan Perihal atau "Pokok Surat" (Subject Notice) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 10. Surat Bersambung (Surat Dua Halaman) Surat Bersambung (Surat Dua Halaman) merupakan bagian surat dimana surat tersebut merupakan sambungan dari halaman sebelumnya. Surat ini biasanya di buat jika surat yang dibuat pada lembar yang dibuat tidak muat. Biasanya hal yang mengakibatkan ketidakmuatana atau ketidakcukupan lembaran surat itu ialah Tubuh Surat atau Isi Surat yang terlalu panjang. Sehingga diperlukan lemabran surat lagi untuk melanjutkannya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat halaman baru pada surat yang diantaranya : 1. Nama yang dikirimi surat serta jabatannya (Kalau ada) 2. Halaman Surat (Halaman 2 dan seterusnya) 3. Tanggal Surat dibuat (bukan halaman surat yang dibuat) 4. Surat pada halaman berikutnya tidak perlu menggunakan kop surat 5. Tidak menggunakan tembusan dan nama yang di tembus atau nama lampiran atau inisial Bagian-bagian surat dari Surat Bersambung (Surat Dua Halaman) : a. Nama yang dikirimi surat serta jabatannya (Kalau ada) b. Halaman Surat (Halaman 2 dan seterusnya) c. Tanggal Surat dibuat (bukan halaman surat yang dibuat) 8. Isi Surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani Sumber: http://duanpuri.wordpress.com/2010/11/01/bentuk-bentuk-surat-fu/ http://listiana.blogdetik.com/2010/07/24/penjelasan-penjelasan-bentuk-surat/ http://dsmlmdblog.blogspot.com/2010/09/b.html

bentuk bentuk surat

Dibawah ini merupakan contoh dari bentuk-bentuk surat. Bentuk-bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain itu bentuk-bentuk surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang berbeda dengan bentuk suraqt yang lainnya. Dibawah ini contoh bentuk-bentuk suratnya : 1. Bagian-bagian Surat Resmi Surat Resmi merupakan surat yang sering digunakan dalam kedinasan, keorganisasian, lembaga-lembaga instansi, maupun pekerjaan. Surat ini dikatergorikan paling umum di gunakan dalam kehidupan sehari-hari jika sedang berurusan dengan instansi atau kelembagaan tertentu. Bagian-bagian surat dari bentuk bagian-bagian surat resmi : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Hal tentang Surat 5. Lampiran 6. Surat yang di tujukan 7. Salam pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial a. Kepala Surat (Instansi Surat) b. Leher Surat (Identitas Surat) c. Tubuh Surat (Penjelasan Isi Surat) d. Kaki Surat (Sumber Surat) 2. Bentuk Resmi (Official Style) Bentuk Resmi merupakan salah satu bentuk surat dari bagian-bagian surat resmi. Fungsional dan Tujuan surat ini sama dengan bagian-bagian surat resmi. Namuhn jangan loupa untuk membuat surat resmi selalu perhatikan garis tengah agar surat resmi tersebut terlihat rapih dan di terima oleh instansi atau lembaga karena surat resmi ini sifatnya tidak main-main. Bagian-bagian surat dari Bentuk Resmi : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 3. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) merupakan bentuk surat dimana Leher Surat, Tubuh Surat, dan Kaki Surat tidak membentuk sebuah paragraph melainkan membentuk sebuah blok penuh dari kiri hingga kanan. Namun susunan atau struktur surat masih tetap berlaku dalam surat tersebut. Dalam pengetikan surat ini biasanya dimulai dari pasak garis pinggir kiri. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 4. Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) merupakan bentuk surat yang memiliki posisi kanan pada tanggal dan salam penutup. Bentuk surat ini sama saja halnya dengan Bentuk Lurus Penuh namun yang membedakan hanyalah tanggal dan salam penutup berada pada posisi kanan, baik dalam penulisan, pengetikan maupun strukturalnya. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 5. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) merupakan bentuk surat dimana semua bagian surat, kecuali isi surat, diketika sama seperti bentuk lurus. Setiap akhir alinea baru diketik sesudah 5 ketukan dari pasak garis pinggir kiri. Biasanya bentuk surat ini suka ada dalam surat undangan pernikahan. Bagian-bagian surat dari Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 6. Bentuk Sederhana (Simplified Style) Bentuk Sederhana (Simplified Style) merupakan bentuk surat yang hampir mirip dengan Bentuk Lurus Penuh namun hanya saja tanpa ada salam pembuka dan salam penutup. Biasanya surat ini di tujukan kepada orang-orang yang sedang bekerja di perusahaan itu. Terkadang penulisan Surat Bentuk Sederhana ini sangatlah simple tanpa perlu memandang kerapihan dan keteraturan. Bagian-bagian surat dari Bentuk Sederhana (Simplified Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal 6. Surat yang di tujukan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 7. Bentuk Lekuk (Indented Style) Bentuk Lekuk (Indented Style) merupakan bentuk surat dimana surat yang di tujukan memiliki alinea formasi baris berbentuk tangga turun. Bentuk Lekuk ini biasanya memiliki alinea paragraf yang melekuk sehingga tidak terlihat rapih namun terlihat terstruktur terutama pada bagian Surat yang di tujukan bentuk formasi alineanya seperti tangga kebawah. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lekuk (Indented Style) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran/Hal 5. Hal/Lampiran 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 8. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) merupakan bentuk surat dimana Tubuh Surat memiliki alinea yang menggantung. Maksud dari alinea menggantung adalah setelah alinea baru, baris berikutnya masuk lima spasi. Jadi setelah alinea pertama, alinea berikutnya harus diberikan spasi sekitar 5 spasi. Biasanya bentuk surat ini ada pada kedinasan tertentu. Bagian-bagian surat dari Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran/Hal 5. Hal/Lampiran 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 9. Bentuk Lurus Dengan Perihal atau "Pokok Surat" (Subject Notice) Bentuk Lurus Dengan Perihal atau "Pokok Surat" (Subject Notice) merupakan bentuk surat dimana Pokok Surat terletak ditengah setelah Salam Pembukaan. Bentuk surat seperti ini di buat agar orang yang membacanya terfokus terhadap Pokok Surat pada surat tersebut. Jadi diletakan di tengah setelah Salam Pembukaan. Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Dengan Perihal atau "Pokok Surat" (Subject Notice) : 1. Kop Surat 2. Tanggal dibuatnya surat 6. Surat yang di tujukan 7. Salam Pembukaan 8a. Pendahuluan isi surat 8b. Penjelasan isi surat 8c. Penutup isi surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani 13. Tembusan 14. Halaman lampiran surat/Inisial 10. Surat Bersambung (Surat Dua Halaman) Surat Bersambung (Surat Dua Halaman) merupakan bagian surat dimana surat tersebut merupakan sambungan dari halaman sebelumnya. Surat ini biasanya di buat jika surat yang dibuat pada lembar yang dibuat tidak muat. Biasanya hal yang mengakibatkan ketidakmuatana atau ketidakcukupan lembaran surat itu ialah Tubuh Surat atau Isi Surat yang terlalu panjang. Sehingga diperlukan lemabran surat lagi untuk melanjutkannya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat halaman baru pada surat yang diantaranya : 1. Nama yang dikirimi surat serta jabatannya (Kalau ada) 2. Halaman Surat (Halaman 2 dan seterusnya) 3. Tanggal Surat dibuat (bukan halaman surat yang dibuat) 4. Surat pada halaman berikutnya tidak perlu menggunakan kop surat 5. Tidak menggunakan tembusan dan nama yang di tembus atau nama lampiran atau inisial Bagian-bagian surat dari Surat Bersambung (Surat Dua Halaman) : a. Nama yang dikirimi surat serta jabatannya (Kalau ada) b. Halaman Surat (Halaman 2 dan seterusnya) c. Tanggal Surat dibuat (bukan halaman surat yang dibuat) 8. Isi Surat 9. Salam Penutup 10. Nama jabatan 11. Tanda Tangan 12. Nama yang mendatangani Sumber: http://duanpuri.wordpress.com/2010/11/01/bentuk-bentuk-surat-fu/ http://listiana.blogdetik.com/2010/07/24/penjelasan-penjelasan-bentuk-surat/ http://dsmlmdblog.blogspot.com/2010/09/b.html

format surat beserta contohnya

Format atau Bentuk Surat Format atau Bentuk Surat merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam menulis surat. Karena syarat untuk memenuhi ketentuan surat yang baik salah satu diantaranya adalah menggunakan format atau bentuk surat yang ada. Nah, melanjutkan artikel kemarin yang berkaitan dengan Surat, Zona Siswa pada kesempatan kali ini akan membahas Format atau Bentuk Surat. Semoga bermanfaat, Check this out!!! Ada 5 Format atau Bentuk Surat yang biasanya kita pelajari di sekolah, ke lima format atau bentuk surat tersebutlah yang sering digunakan. Ingat, format dan bentuk surat di bawah ini digunakan untuk surat resmi saja. Untuk lebih memahami ke lima format atau bentuk surat di bawah ini, sobat harus tahu terlebih dahulu mengenai Bagian-bagian Surat yang sudah dijelaskan kemarin. Tanpa mengetahui bagian-bagian surat, memahami format atau bentuk surat di bawah ini akan terasa sulit. Ke lima format atau bentuk surat tersebut adalah: 1. Full Block Style Format surat full block style dianggap sebagai format surat paling formal dari format atau bentuk surat yang lain. Dalam surat yang berbentuk full block style setiap baris dalam surat tersebut menggunakan rata kiri. Walaupun tidak ada peraturan yang resmi tentang penggunaan format full block style tetapi format full block style biasanya digunakan dalam surat permintaan, pengumuman, persetujuaan, lamaran pekerjaan. Perhatikan format full block style berikut: 2. Block Style Format block style atau juga bisa disebut format surat simpel merupakan format surat yang susunannya hampir sama dengan full block style yaitu menggunakan rata kiri. Hanya penulisan tanggal, nama terang pengirim surat ditulis di sebelah kanan surat. Perhatikan format block style berikut: 3. Semi Block Style Format surat semi block style seperti pada format surat yang lain digunakan untuk surat resmi yang kedudukannya kurang formal jika dibandingkan dengan full block style. Berbeda dengan full block styel dan block style, setiap paragraf isi pada surat berformat semi blok style menjorok ke dalam. Perhatikan format semi block style berikut: 4. Intended Style Format atau bentuk surat intended style ini hampir sama dengan block style, satu yang membedakan adalah penulisan alamat dalam yang menyerupai tangga. Perhatikan format intended style berikut: 5. Hanging Style Sedangkan format atau bentuk surat hanging style membedakan diri dengan block style dengan menuliskan alenia pertama pada setiap paragraf di isi surat tidak menjorok ke dalam sedangkan alenia selanjutnya pada menjorok ke dalam. Perhatikan format hanging style berikut: Pahami ke lima format atau bentuk surat di atas, pelajari perbedaan di setiap format-format tersebut. Buatlah contoh surat menggunakan ke lima format atau bentuk surat tersebut akan membantu sobat untuk memahami lebih dalam mengenai format atau bentuk-bentuk surat.

16 jenis tensis

Simple Present Tenses

Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat tetap, kebiasaan atau kebenaran yang hakiki. Karena sering menyangkut kejadian diwaktu lamapu, sekarang dan akan datang, Tenses ini paling sedikit mempunyai keterangan waktu tertentu (Subject + Verb + Object)
example :
I am happy

Present Continuous Tense
Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang benar-benar sedang dilakukan saat ini. Kalimat-kalimat dalam Tenses ini lebih sering dipakai dari pada present Tenses (Subject + tobe (is, am, are) +Ving + Object)
example :
He am singing in the bathroom

Present Perfect Tense
 
Tenses ini menunjukkan suatu kejadian yang sudah dikerjakan (baru selesai). (S + have,has +V3)
example :
they have met me.

Present Perfect Continuous Tense
Tenses ini digunakan untuk menjelaskan satu kejadian yang baru saja berlangsung dan berlanjut. (S + have,has + been + V-ing)
Example : They have been playing football

Simple Past Tense
Tenses ini dipakai untuk membicarakan tentang satu perbuatan yang terjadi di masa lalu (sudah lewat). (S + V2)
example :
They were student last year

 Past Continuous Tense
Tense ini menggambarkan suatu kejadian pada waktu tertentu di masa lampau.(S + was,were + V-ing)
example :
i was singing

Past Perfect Continuous Tense
Tense ini mengekspresikan tindakan-tindakan yang lebih lama dan telah selesai pada waktu tertentu dimasa lalu.  (S + had + been + V-ing)
example :
we had watching the TV when you come here

Simple Future Tense
Tense ini di pakai untuk menyatakan perbuatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. (S + will + V1)
example :
i will ride a bike

Future Continuous Tense
Tense ini  dapat menggambarkan suatu kondisi yang akan terjadi di waktu tertentu di masa yang akan datang. (S + will + be + V-ing)
example :
i will be drawing a bike tonight

Future Perfect Tense
Tense ini dipakai untuk menggambarkan suatu kegiatan yang akan terjadi di masa yang akan datang . (S + will + have + V3)
example :
i will have washed my bike when my father come home.

Future Perfect Continuous Tense
Tense ini digunakan utuk membicarakan tentang suatu kejadian yang panjang sebelum beberapa saat di masa yang akan datang dan terus berlangsung.  (S + will + have + been + V-ing)
Example : We will have been studying in the class

Past Future Tense
Tense ini untuk menyatakan suatu perbuatan yang sudah terjadi dimasa lampau. (S + would + V1)
example :
they would be at the airport last night

 Past Future Continuous Tense
Tense ini di pakai  untuk menyatakan suatu perbuatan yang sedang terjadi di waktu lampau atau masa lalu. (S + would + be + V-ing
example :
we would be playing badminton last week

Past Future Perfect Tense
Tense ini digunakan   untuk menyataka suatu  perbuatan yang telah terjadi  dan akan terjadi. (S + would + have + V3)
example :
he would have been finished his homework if he had not been lazy.

Past Future Perfect Continuous Tense
Tense ini digunakan untuk menyatakan suatu  peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau dan terus terjadi. (S + would + have + been + V1 + ing)
Example : They would have been working all day