Jumat, 07 Juni 2013
sahabat pena
Suatu pagi yang cerah terdengar suara ayam
berkokok yang membangunkan tidurku. Aku pun segera bangun dan mandi.
Setelah melakukan berbagai persiapan, aku berangkat ke sekolah. Di
sekolah aku bertemu dengan teman-temanku, tak lupa juga dengan Putri
sahabatku. Aku sudah bersahabat lama dengannya.
Keesokan harinya seperti biasa aku berangkat ke sekolah dan selalu
bermain-main dengan teman-teman dan sahabatku. Di tengah-tengah bermain,
Putri mengajakku ke suatu tempat yang sepi dan ia ingin berbicara
berdua denganku.
“Dik, aku ingin memberitahumu sesuatu, akan tetapi aku harap kamu tidak
bersedih kalau mendengar berita ini.” Ujar Putri. “Kamu mau cerita apa?
Jangan bikin aku tambah penasaran.” Aku menyelanya.
“Mulai minggu depan aku akan ikut ibuku pindah ke Jakarta.” Kata Putri
dengan bersedih. “ Lantas bagaimana dengan persahabatan kita? Apa cukup
sampai disini saja?” Tanyaku kepada Putri.
“Aku pasti akan merindukanmu, sudah lama kita bersahabat tidak mungkin
hanya cukup sampai disini. Aku tidak akan melupakanmu.” Jawab Putri.
Seminggu kemudian, Putri pun berpamitan dan berangkat ke Jakarta.
Tetesan air mataku pun tak bisa tertahan lagi, tapi aku berusaha sabar
menghadapi semua ini.
Waktu terus berputar, aku merasa rindu dengan Putri. Lewat sebuah surat
aku mengirimkan kerinduanku. Akhirnya aku dan Putri terus menjalin
persahabatan ini walaupun hanya melalui selembar kertas dan sebatang
pena. Hanya melalui media itulah aku dan Putri masih bisa saling berbagi
cerita dan tetap biss mempertahankan persahabatan kami dengan baik.
Setelah mengalami kejadian ini, aku pun mengerti apa arti persahabatan
yang sesungguhnya. Sahabat tak kan pernah lekang oleh waktu. Walaupun
saling berjauhan, kami tetap bisa menjalin persahabatan ini dengan baik.
Tak lupa satu hal lagi yang bisa aku petik dari kejadian ini.
Persahabatan tetap bisa dijalin walaupun hanya melalui selembar kertas
dan sebatang pena.
sikap ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan
sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut
:
1) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5) Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
1) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5) Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
langkah langkah penulisan ilmiah
I. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
A. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan pertanyaan
II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN
Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a. Atur waktu membaca
b. Bacalah secara selektif
c. Bacalah secara bertanggung jawab
d. Bacalah secara kritis
3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.
4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2. Mempersiapkan pedoman wawancara
3. Melaksanakan wawancara
4. Mengolah hasil wawancara
TAHAP PROSES PENULISAN
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
# Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
# Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
# Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
- Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
- Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
- Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
- Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
- Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
- Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
TAHAP EVALUASI
Fokus.
Pembangunan.
Organisasi
Gaya
Konvensi
A. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
- Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
- Merumuskan tujuan
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan pertanyaan
- Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
- Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN
Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a. Atur waktu membaca
b. Bacalah secara selektif
c. Bacalah secara bertanggung jawab
d. Bacalah secara kritis
3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.
4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2. Mempersiapkan pedoman wawancara
3. Melaksanakan wawancara
4. Mengolah hasil wawancara
TAHAP PROSES PENULISAN
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
- Tahap Pra Penulisan
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
- Pemilihan Topik
# Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
# Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
# Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
- Tahap Penulisan Draf
- Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
- Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
- Tahap Revisi
- Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
- Tahap Penyuntingan
- Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
- Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
- Tahap Publikasi
- Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
TAHAP EVALUASI
Tahap
terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai
hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun
sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu
dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga
perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa
menghilangkan esensinya.
Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :
Fokus.
Apa yang
Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini
adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari
sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda
tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu?
Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai
tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk
esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis
tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.
Pembangunan.
Pembangunan
berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan
pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian
yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan
untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan
mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan
mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan
apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan
sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan
terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.
Organisasi
Organisasi,
sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak
kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan
pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik
(kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan
logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara
topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.
Gaya
Gaya secara
tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah
stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk
penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah,
metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya
untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.
Konvensi
Kriteria ini
meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain
yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa
berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan
koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang
berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang
berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh
atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.
karangan non ilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta
pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan
populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan
sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Aku Masa
Depanku
Aku terlahir dari kelurga
yang sederhana dan bahagia, bangga mempunyai kedua orang tua yang sangat luar
biasa. Aku sangat bersyukur dilahirkan dari rahim seorang ibu yang sangat baik
hatinya, lembut tutur katanya, bijaksana dalam mengambil keputusan, memahamiku
tanpa aku bicara, beliau adalah mama, mama ku yang cantik. Aku juga sangat
bersyukur mempunyai ayah yang begitu perhatian padaku. Aku sering mencurahkan
kekesalanku, kebahagianku, kebingunganku, dan beliau begitu sabar dan selalu
belajar untuk menjadi ayah yang mengerti akan kebutuhan anaknya bukan keinginan
anaknya. Dan yang tidak pernah beliau lupa adalah, ketika bertemu denganku dia
selalu mengatakan “I Love You” lalu aku tersenyum dan
mengatakan padanya “I Love You Too”.
Bagaimana tidak aku
merindukan mereka setiap hari, mereka adalah orang tua merangkap sahabat
terbaikku di dunia ini. Tiada kejujuran yang paling aku percaya kecuali
kejujuran mereka, tiada ketulusan yang paling aku rasakan kecuali ketulusan
mereka, tiada kebahagian yang paling membahagiakan kecuali kebahagian disaat
mereka bersamaku, disisiku, memelukku, mengecupku, bercanda tawa denganku. Thanks
God for everything…
Dikemudian hari aku akan
berusaha sekuat tenagaku, sekuat kemapuanku, sekuat pengetahuanku untuk
membahagiakan kalian. Aku ingin kalian bangga melihatku bisa berdiri sendiri,
melangkah meraih mimpiku, kemudian kalian menghampiriku memelukku erat
dan dan mengatakan “aku bangga padamu nak”.
Setelah lulus kuliah, aku
ingin menjadi pengusaha scarf. Aku ingin melanjutkan usahaku yang saat ini baru
bisa menambah uang jajanku saja. Tapi aku yakin, jika aku fokus usaha ini akan
berkembang pesat. Aku ingin membuat scarf dengan labelku sendiri yaitu La
Siffa Scarf. aku ingin produksi sendiri, mulai dari membeli bahan, sampai
menjadikan bahan itu menjadi scarf yang berkualitas dan orang bangga memakai
scarf dari La Siffa Scarf.
karangan non ilmiah
Karangan nonilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta
pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan
populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan
sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Aku Masa
Depanku
Aku terlahir dari kelurga
yang sederhana dan bahagia, bangga mempunyai kedua orang tua yang sangat luar
biasa. Aku sangat bersyukur dilahirkan dari rahim seorang ibu yang sangat baik
hatinya, lembut tutur katanya, bijaksana dalam mengambil keputusan, memahamiku
tanpa aku bicara, beliau adalah mama, mama ku yang cantik. Aku juga sangat
bersyukur mempunyai ayah yang begitu perhatian padaku. Aku sering mencurahkan
kekesalanku, kebahagianku, kebingunganku, dan beliau begitu sabar dan selalu
belajar untuk menjadi ayah yang mengerti akan kebutuhan anaknya bukan keinginan
anaknya. Dan yang tidak pernah beliau lupa adalah, ketika bertemu denganku dia
selalu mengatakan “I Love You” lalu aku tersenyum dan
mengatakan padanya “I Love You Too”.
Bagaimana tidak aku
merindukan mereka setiap hari, mereka adalah orang tua merangkap sahabat
terbaikku di dunia ini. Tiada kejujuran yang paling aku percaya kecuali
kejujuran mereka, tiada ketulusan yang paling aku rasakan kecuali ketulusan
mereka, tiada kebahagian yang paling membahagiakan kecuali kebahagian disaat
mereka bersamaku, disisiku, memelukku, mengecupku, bercanda tawa denganku. Thanks
God for everything…
Dikemudian hari aku akan
berusaha sekuat tenagaku, sekuat kemapuanku, sekuat pengetahuanku untuk
membahagiakan kalian. Aku ingin kalian bangga melihatku bisa berdiri sendiri,
melangkah meraih mimpiku, kemudian kalian menghampiriku memelukku erat
dan dan mengatakan “aku bangga padamu nak”.
Setelah lulus kuliah, aku
ingin menjadi pengusaha scarf. Aku ingin melanjutkan usahaku yang saat ini baru
bisa menambah uang jajanku saja. Tapi aku yakin, jika aku fokus usaha ini akan
berkembang pesat. Aku ingin membuat scarf dengan labelku sendiri yaitu La
Siffa Scarf. aku ingin produksi sendiri, mulai dari membeli bahan, sampai
menjadikan bahan itu menjadi scarf yang berkualitas dan orang bangga memakai
scarf dari La Siffa Scarf.
karangan ilmiah
Karangan Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo, karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga
berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan Ilmiah atau yang sering
disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang
sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah
memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya,
di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Hal-hal
yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat
gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah
terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam
sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari
unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir
yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu
mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan
mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari
serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan
argumentasi (alasan).
Ciri
– Ciri Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang
menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
c. sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas karangan
ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
- Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam
– macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam karangan ilmiah,
berikut diantaranya :
- Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Langganan:
Postingan (Atom)